1.
Kalimaya adalah jenis batu permata (batu mulia) dari kelompok
opal, yaitu mineral silika dengan formulaSiO2.nH2O. Tidak berbentuk
Kristal seperti kuarsa (amorf), mempunyai tingkat kekerasan 5.5 sd 6,5
pada skala Mohs.
2.
Nama Kalimaya berasal dari daerah Banten.
Muncul dan popular sejak awal adanya kegiatan penggalian batu ini di
daerahMaja, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Ada yang menyebutkan bahwa
kalimaya berasal dari nama sungai yaituKali Majatempat dimana awal
aktifitas penggalian batu ini dilakukan.
3.
Penyebaran
keterdapatan kalimaya berada di wilayah Kecamatan Maja, Sajira dan
Cimarga, berada dalam batuan Formasi Genteng yang berumur Pliosen
4.
Kalimaya
diklasifikasikan kedalam beberapa jenis seperti kalimaya susu, kristal,
teh, bunglon hingga jarong. Dalam klasifikasi Australia terdiri atas
beberapa jenis warna dasarnya, yaitu mulai dari light opal hingga black
opal. Namun ada juga satu jenis opal, terutama yang berasal dari amerika
selatan atau afrika dinamai fire opal, untuk jenis kalimaya banten maka
fire opal bisa disetarakan dengan kalimaya teh, light opal sebagai
kalimaya susu, sedangkan black opal sebagai jarong.
5.
Kalimaya
sangat dihargai di kalangan pelaku usaha batu permata sehingga harganya
lebih mahal dari opal Australia, opal Amerika maupun opal Afrika
6.
Diantara
batu permata, opal menduduki tempat sebagai Ratunya Batu Permata “The
Queen of Gems” (Shakespeare) dikarenakan didalam satu batu opal dapat
disaksikan kemilau indahnya batu permata lain seperti, ruby, zamrud,
topas, kecubung hingga sapphire melalui warna-warninya opal
7.
Konon
disebutkan bahwa Mark Antony dari Roma, menghadiahkan cincin opal
kepada Ratu Cleopatra yang dicintainya. Harga cincin tersebut bila
disebandingkan, adalah seharga dua ribu ekor kuda yang bagus pada saat
itu. Opal juga merupakan bagian terpenting dari perhiasan yang biasa
dipakai oleh Ratu Elizabeth I (1533-1603). Begitu pula dengan Ratu
Victoria (1837-1901).
*.SEMPUR
1.
Batusempur adalah fosil kayu yang terkersikkan dengan komposisi silika berformulaSiO2.nH2O;
2.
Nama
batusempur dikenal pada awalnya di wilayah Kabupaten Lebak bagian timur
dan sekitar Jasinga-Leuwiliang, Kabupaten Bogor Jawa Barat;
3.
Sempur
adalah nama sejenis kayu yang dikenal luas di masyarakat Jawa Barat dan
Banten pada zaman dahulu. Saat ini pohon sempur yang dalam nama
latinnya Dillenia suffructicosa merupakan jenis pohon yang sudah sangat
langka;
4.
Batusempur di Banten terutama tersebar di wilayah
Kabupaten Lebak. Namun demikian juga terdapat di Kabupaten Pandeglang,
Serang dan di bagian selatan Kabupaten Tangerang;
5.
Formasi
Batuan berumur Pliosen hingga Miosen (2 sd 26 juta tahun) seperti
Formasi Bojongmanik, Formasi Genteng dan Tufa Cibaliung merupakan tempat
keterdapatan batusempur atau fosil kayu di Provinsi Banten dan Jawa
Barat;
6.
Fosil kayu terpanjang yang pernah dijumpai berukuran
lebih dari 40 meter dari lokasi Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak.
Daerah aliran sungai Ciberang merupakan tempat terdapatnya fosil-fosil
kayu berukuran panjang
7.
Di Indonesia, fosil kayu tidak hanya
dikenal di Banten dan Jawa Barat, namun juga di Sumatera dan Kalimantan.
Di Sumatera, terutama di Jambi fosil kayu disebut sebagai Batu Sungkai
yang diambil dari nama kayu. Sedangkan di Kalimantan, terutama
Kalimantan Selatan dinamai Batu Ulin yang juga diambil dari nama kayu;
8.
Pemanfaatan batusempur pada mulanya dikalangan petani untuk mengasah perlalatan kerja seperti cangkul, parang dll.;
9.
Batusempur
di kalangan pengusaha diklasifikasikan ke dalam jenis-jenis; beledug,
porselen, semi akik dan akik. Kualitas terbaik adalah jenis akik;
10.
Batusempur
mempunyai nilai ekonomis yang tinggi karena dapat dijadikan berbagai
produk mulai dari hiasan, cenderamata sampai peralatan rumah tangga
0 komentar:
Posting Komentar